Senin, 23 Januari 2017

Day 06 - #KampusFiksi 10 Days Writing Challenge

Saya memutuskan untuk mengikuti #KampusFiksi 10 Days Writing Challenge yang berlangsung 18-27 Januari 2017, dan tema untuk hari keenam adalah ....

[Ceritakan tentang hal di mana kamu pernah membanggakan sesuatu sementara orang lain justru meremehkan.]

Di hari keenam ini saya agak stuck. Jujur, saya bukan orang yang mudah membanggakan sesuatu, apalagi membicarakannya dengan orang lain. Maka saya tidak tahu apakah yang saya banggakan akan mereka remehkan atau tidak. Hobi menulis saya pun hanya diketahui oleh segelintir orang saja—sampai saat ini, tidak ada yang bersikap ‘merendahkan’ akan hobi saya itu—yang merupakan satu dari sedikit hal yang bisa saya banggakan dari diri saya.

Saya akan memilih satu topik (yang cukup sensitif). Saat mau kelulusan SMP dulu, teman-teman saya akan bertanya, ke mana saya akan melanjutkan sekolah. Saya menjawab SMK. Kemudian mereka langsung mengernyitkan dahi, mengangkat alis, dan memasang wajah heran. Oh, saya tahu apa yang ada di pikiran mereka.

Segera saja mereka melanjutkan, “lu kan pinter, kok masuk SMK?”

First thing first, saya nggak suka dengan semua kalimat yang diutarakan di sana. Saya sampai saat ini hanya tahu definisi ‘pintar’ di sekolah itu (sering kali) ditentukan oleh ranking yang terbatas hanya satu kelas; sementara untuk satu angkatan biasanya saat mau kelulusan. Saya, setidaknya, belum bisa mengukur saya sendiri.

Kedua, dengan nada yang seperti itu juga dengan kalimat yang seperti itu, seolah-olah yang masuk SMK bukanlah orang-orang yang cepat menangkap pelajaran dan sebagainya. Seolah-olah teman saya itu meremehkan orang-orang yang masuk SMK. Atau pun murid-murid yang menjadi murid SMK.

Tapi saat itu saya tidak membalas dengan komentar tajam (yang seperti biasa), melainkan hanya senyum lalu mengalihkan pembicaraan.

Tidak bermaksud menyombongkan diri (dan sekolah), namun ini patut dibanggakan: pada tahun 2015 lalu, sekolah saya dinobatkan sebagai salah satu sekolah berintegritas yang ada di Tangerang. Ya, ‘SMK’ yang kalian katakan dengan nada melecehkan itu, menjadi salah satu sekolah unggulan.


Saya berharap pemikiran masyarakat akan berubah dan berpandangan lebih terbuka akan semua hal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar